Ekonomi
kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi
rakyat.Dimana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha
yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya
mengelola sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya,
yang selanjutnya disebut sebagai Usaha Kecil dan Menegah (UKM) terutama meliputi
sektor pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, dan sebagainya yang ditujukan
terutama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa harus
mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya.
Tujuan yang diharapkan dari penerapan Sistem informasi dalam Ekonomi
Kerakyatan:
Ø Membangun
Indonesia yang berdikiari secara ekonomi, berdaulat secara politik, dan
berkepribadian yang berkebudayaan.
Ø Mendorong
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
Ø Mendorong
pemerataan pendapatan rakyat.
Ø Meningkatkan
efisiensi perekonomian secara nasional.
Strategi Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
1. Demokrasi
ekonomi diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi atau konstruksi bangunan ekonomi agar terwujudnya
pengusaha menengah yang kuat dan besar
jumlahnya.
2. Kedaulatan
ekonomi harus tetap dihormati agar harkat, martabat dan citra ekonomi rakyat
dapat disejajarkan dengan ekonomi usaha besar swasta dan badan usaha milik
negara, tanpa dijadikan objek balas jasa atau belas kasihan.
3. Pilar
ekonomi diarahkan untuk merancang komitmen yang kuat antar-stakeholder dalam
mengoptimalkan sumber daya lokal untuk mendorong sekaligus menampung
partisipasi bagi kepentingan rakyat banyak.
4. Benteng
ekonomi harus disusun melalui master plan ekonomi kerakyatan yang berbasis
sosial budaya dengan tetap memperhatikan keseimbangan pertumbuhan, pemerataan
dan keseimbangan stabilitas perekonomian rakyat dalam upaya mengatasi
kesenjangan ekonomi antara golongan kapitalis dan nonkapitalis (golongan ekonomi lemah).
5. Kemandirian
ekonomi diarahkan untuk bertumpu dan ditopang oleh kekuatan sumber daya
internal yang dikelola dalam suatu sistem ekonomi
Dengan
demikian, jika kita ingin menghasilkan suatu sistem informasi tepat guna bagi
usaha kecil dan menengah yang bergerak di sektor perdagangan eceran, yang
mengintegrasikan aktivitas pembelian, penjualan dan pengendalian persediaan.
Ini berkaitan dengan diidentifikasinya masalah yang sering dihadapi oleh
pengelola usaha perdagangan kecil berkaitan dengan ketiadaan informasi yang
dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, yang berpotensi menyebabkan kerugian
bahkan kebangkrutan.
Maka
hal ini akan sulit jika suatu kegiatan usaha kecil dan menengah tidak
menggunakan suatu sistem informasi manajemen karena dengan kata lain, SIM adalah sistem informasi yang digunakan untuk
menyajikan informasi untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi yang menggunakan suatu sistem berbasis
komputer untuk beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai
biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit
dibawahnya.
Sistem
informasi ini didukung oleh perangkat teknologi yang bisa membantu penyajian
informasi secara cepat dan mudah dimengerti sehingga UKM akan lebih mudah
mendapat informasi dalam rangka mengambil keputusan dalampenetapan strategi
yang akan diambil. Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh UKM bila
menerapkan system informasi berbasis teknologi komputer:
· Pertama, sistem informasi yang diterapkan pada UKM
sangat membantu terutama UKM berbasis ekspor dapat mengelola atau mendapatkan
arus informasi mengenai pembayaran dan produknya secara online, cepat dan
menghemat waktu sehingga arus transaksi dapat berjalan lancar.
·
Kedua, system informasi dapat membantu UKM mengelolaf
aktor-faktor yang penting seperti keuangan, SDM sampai pada promosi, dan
penjualan secara online sehingga informasi segera dapat diterima dan
pengontrolan dari setiap fungsi dapat berjalan secara baik dan lancar.
·
Ketiga, sistem informasi berbasis komputer memberikan
informasi yang akurat dan cepat dalam persiapan sampai dengan penyusunan
laporan keuangan dan akuntansi sehingga dengan demikian laporan arus kas masuk
dan keluar dapat segera disajikan.Terakhir, pengelolaan faktor-faktor manajemen
dalam UKM dapat segera dilihat dan disajikan dengan bantuan sistem informasi
ini sehingga dengan demikian keputusan strategi dapat segera diambil.
Peran Sistem Informasi pada UKM
Sistem
Informasi dapat didefinisikan sebagai kombinasi teratur dari sumber daya
manusia, hardware, software, jaringan dan sumberdaya data yang menumpulkan dan
mentransformasi informasi dalam suatu organisasi. Menurut O’ Brien, berdasarkan
kegunaannya Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi sistem informasi sebagai
pendukung kegiatan operasional dan sistem informasi penunjang manajemen
perusahaan.
1.
Sebagai
Sistem Penunjang Operasi
Sebagai
sistem penunjang operasi (operations support system), maka sistem informasi
dapat membantu UKM dalam menciptakan
proses transaksi bisnis yang efisien, mengendalikan proses industrial,
mendukung komunikasi dan kerja sama perusahaan, serta memperbarui database yang
pada akhirnya dapat meningkatkan keunggulan kompetitif usaha kecil dan
menengah, misalnya :
·
Mendukung kesuksesan berbagai fungsi akuntansi,
manajemen operasi, pemasaran, dan manajemen sumberdaya manusia.
·
Kontributor utama dalam mendukung efesiensi kegiatan
operasional, produktivitas dan moral SDM, pemberian layanan prima pada konsumen
dan kepuasan konsumen.
·
Bagian utama dari sumber daya perusahaan dan biayanya
dalam menjalankan bisnis sehingga memerlukan pengelolaan yang prima.
2.
Sebagai
Sistem Penunjang Manajemen
Sebagai
sistem penunjang manajemen (management support system), suatu sistem informasi
dapat membantu para pengambil keputusan secara strategis, seperti :
·
Sumber informasi utama bagi manajer dalam mendukung
proses pengambilan keputusan yang lebih baik.
·
Bagian yang penting dalam upaya pengembangan produk
dan jasa yang kompetitif sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan dalam bersaing secara global.
·
Kesempatan pengembangan karir yang dinamis.
Secara
keseluruhan, sebuah UKM yang menggunakan sistem informasi diharapkan dapat
dapat mencapai efektivitas maupun efesiensi proses bisnis dan dalam pengambilan
keputusan strategis pada akhirnya dapat meniciptakannya menjadi pelaku usaha
yang adaptif dan berdaya saing tinggi di tengah lingkungan bisnis yang dinamis.
Namun demikian untuk dapat menggunakan sistem informasi yang sesuai dengan
kebutuhan manajemen, sangat penting bagi pihak pengembang dan pengelola sistem
informasi untuk mengetahui aktivitas pada tiap level pengambil keputusan dan
tipe keputusan terjadi disetiap level tersebut. Oleh sebab itu, diperlukan
keterlibatan dari end user, dukungan manajemen eksekutif, kejelasan pernyataan
kebutuhan, perencanaan yang matang dan tepat, serta harapan yang realistik
didalam membangun sebuah sistem informasi.
KELOMPOK 3
1. LIANA RAHMADANI
41816010037
2. JOHANDI KRISTYANTO SAGALA
41816010120
3. HERMANSYAH MUDA NASUTION
41816010041
4. GALUH SUTOMPO SAPUTRA
41815010051
5. MOCHAMMAD ADITYA
41816010095
Tidak ada komentar:
Posting Komentar