Cari Blog Ini

Senin, 12 Juni 2017

PENGENDALIAN RESIKO DALAM PENERAPAN MIS

Pengendalian Resiko
Pengendalian resiko (risk control) adalah suatu tindakan untuk menyelamatkan perusahaan dari kerugian. Pengendalian Risiko, dijalankan dengan metode berikut :
·         Menghindari resiko
·         Mengendalikan resiko
·         Pemisahan
·         Kombinasi atau pooling
·         Pemindahan resiko
MENGHINDARI RESIKO :
Salah satu cara mengendalikan suatu risiko murni adalah menghindari harta, orang, atau kegiatan dari exposure terhadap resiko dengan jalan :
·         Menolak memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan itu walaupun hanya untuk sementara.
·         Menyerahkan kembali resiko yang terlanjur diterima, atau segera menghentikan kegiatan begitu kemudian diketahui mengandung risiko. Jadi menghindari resiko berarti menghilangkan resiko itu.
MENGENDALIKAN RESIKO ( PENGENDALIAN KERUGIAN )
Pengendalian kerugian dijalankan dengan :
·         Merendahkan kans (chance) untuk terjadinya kerugian.
·         Mengurangi keparahan jika kerugian itu memang terjadi. Kedua tindakan itu dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara :
Ø  Tindaka n pencegahan kerugian atau tindakan pengurangan kerugian.
Ø  Menurut sebab kejadian yang akan dikontrol.
·         Menurut lokasi daripada kondisi-kondisi yang akan dikontrol.
·         Menurut timing-nya.
Langkah logis berikutnya adalah, tentu saja, meletakkan bersama sebuah rencana untuk menangani setiap risiko yang telah anda identifikasi, sehingga anda dapat mengatur risiko yang berjalan. Anda akan belajar bagaimana tepatnya melakukan hal tersebut dalam tutorial ini.
Kita akan mulai dengan melihat seperti apa perencanaan manajemen risiko, dan bagaimana anda dapat meletakkannya bersama untuk bisnis anda. Kemudian kita akan melihat pilihan yang anda miliki dalam menangani setiap risiko tersendiri, dan bagaimana anda dapat menentukan strategi mana yang digunakan. Dan akhirnya kita akan melihat bagaimana anda dapat memonitor risiko dalam bisnis anda dalam aktivitas reguler, dan mengupdate rencana anda jika perlu. Menyusun sebuah perencanaan manajemen risiko yang solid adalah salah satu hal terpenting yang dapat anda lakukan untuk bisnis anda. Banyak perusahaan yang gagal sepanjang waktu, terkadang mereka menyalahkan nasib jelek, "keadaan ekonomi", dan keadaan lainnya yang tak tampak. Manajemen risiko adalah tentang mempersiapkan diri sebaik mungkin terhadap kemungkinan terjadinya kejadian yang tidak diinginkan ini, sehingga anda dapat, mengimbangi badai yang meruntuhkan kompetitor anda. Bencana tentu saja tetap dapat menenggelamkan sebuah rencana terbaik, namun dengan melakukan manajemen risiko secara serius akan dengan pasti meningkatkan peluang sukses jangka panjang anda. Jadi mari kita mulai.
1. Membuat Perencanaan
Setiap bisnis harus memiliki sebuah perencanaan manajemen risiko yang solid. Berikut merupakan panduan dalam menyusunnya. Format perencanaan tersebut dapat bervariasi, tergantung kepada kebutuhan perusahaan anda. Sebuah perencanaan manajemen risiko untuk perusahaan yang besar dan kompleks dapat dijalankan dengan mudah dalam ratusan halaman, sedangkan sebuah bisnis kecil mungkin hanya memerlukan sebuah spreadsheet kecil yang berfokus pada item utama.
Ada beberapa item penting untuk dicantumkan dalam perencanaan manajemen risiko, sebagai berikut:
1.       Daftar risiko
2.       Penilaian tiap risiko berdasarkan kecendrungan terjadi dan dampaknya
3.       Penilaian terhadap pengendalian saat ini
4.       Rencana tindakan
Menentukan Bagaimana Menangani Risiko

Jadi pada poin di seri ini, kita telah mengidentifikasi seluruh risiko utama dalam bisnis kita, memprioritaskannya berdasarkan kecendrungan dan dampak, dan menilai efektifitas kendali sekarang ini.

Langkah berikutnya adalah menentukan apa yang harus dilakukan pada tiap risiko, sehingga kita dapat menanganinya dengan baik. Dalam dunia manajemen risiko, ada empat strategi utama:

Menghindarinya.
Menguranginya.
Memindahkannya.
Menerimanya.
Setiap strategi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing - masing, dan anda mungkin akan pada akhirnya menggunakan semuanya. Terkadang anda mungkin perlu menghindari risiko, dan di saat lainnya anda akan ingin menguranginya, memindahkannya, atau cukup menerimanya. Mari kita lihat apa maksud istilah tersebut, dan bagaimana memutuskan klasifikasi yang mana yang akan digunakan pada risiko bisnis anda.

Menghindari risiko
Terkadang, sebuah risiko akan begitu serius hingga anda ingin menghilangkannya, contohnya dengan menghindari seluruh aktivitas, atau menggunakan pendekatan yang benar - benar berbeda. Jika sebuah jenis trading tertentu sangat berisiko, anda mungkin memutuskan bahwa itu tidak sebanding dengan apa yang akan didapat, dan meninggalkannya.

Keuntungan strategi ini adalah bahwa ini merupakan cara yang paling efektif dalam berurusan dengan risiko. Dengan menghentikan aktivitas yang menyebabkan masalah - masalah potensial, anda menghilangkan peluang kerugian. Namun kelemahannya adalah bahwa anda juga kehilangan beberapa keuntungan juga. Aktivitas yang berisiko dapat menjadi sangat menguntungkan, atau mungkin memiliki keuntungan lainnya bagi perusahaan anda. Jadi strategi ini sangat baik digunakan sebagai langkah terakhir, ketika anda mencoba strategi lainnya dan menemukan bahwa tingkat risiko masih terlalu tinggi.

Mengurangi Risiko
Jika anda tidak menghilangkan seluruh aktivitas, pendekatan umum adalah mengurangi risiko yang berkaitan dengan itu. Ambil langkah untuk membuat hasil negatif lebih sedikit terjadi, atau meminimalkan dampaknya ketika itu terjadi.

Dengan kasus kita sebelumnya, "Klien utama XYZ Corp terlambat membayar tagihan" kita dapat mengurangi kecendrungan untuk terjadi dengan menawarkan insentif kepada klien yang membayar tagihannya tepat waktu. Mungkin diskon 10% untuk pembayaran yang lebih cepat, dan penalti untuk pembayaran yang terlambat. Berurusan dengan pelanggan yang terlambat membayar dapat sangat mengecok, dan kami telah membahasnya lebih pada tutorial tentang menangani cash flow lebih efisien, namun berikut adalah beberapa pilihan.

Pada contoh yang sama, kita dapat mengurangi dampak dengan mengatur akses ke fasilitas kredit jangka pendek. Dengan cara tersebut, bahkan jika klien terlambat membayar, kita tidak kehilangan uang. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pilihan peminjaman jangka pendek seperti factoring and lines of credit, lihat tutorial kami tentang meminjam uang untuk mendanai bisnis.

Ini mungkin merupakan strategi yang paling umum, dan cocok digunakan untuk rentang risiko yang luas. Pada strategi anda anda dapat melanjutkan aktivitas anda, namun dalam pengukuran yang membuat bahayanya berkurang. Jika dilakukan dengan benar, anda mendapatkan yang terbaik. Namun bahayanya adalah kendali anda menjadi tidak efektif, dan anda berakhir dengan tetap menderita kerugian yang anda takutkan.

Memindahkan Risiko
Kita semua familiar dengan konsep asuransi dari kehidupan sehari - hari, dan hal yang sama berlaku dalam bisnis. Sebuah kontrak asuransi pada dasarnya merupakan transfer risiko dari satu pihak ke pihak lainnya, dengan imbalan bayaran.

Contohnya ketika anda memiliki sebuah rumah, ada risiko besar akan kebakaran, pencurian atau kerusakan lainnya. Jadi anda membayar sebuah polis asuransi rumah, dan memindahkan risiko tersebut ke perusahaan asuransi. Jika sesuatu terjadi, perusahaan asuransi yang akan menanggung kerugiannya, dan sebagai imbalan untuk jaminan tersebut, anda membayar premi.

Ketika anda memiliki sebuah bisnis, anda memiliki pilihan untuk memindahkan banyak risiko anda ke perusahaan asuransi. Anda dapat mengasuransikan properti dan kendaraan anda, juga mengambil berbagai jenis asuransi liabilitas untuk melindungi anda dari tuntutan hukum. Kita akan membahas lebih detil tentang asuransi pada tutorial selanjutnya dalam seri ini, namun ini adalah pilihan yang bagus dalam menangani risiko yang memiliki dampak yang besar, sepanjang anda dapat menemukan polis yang terjangkau.

Menerima Risiko
Seperti yang telah kita lihat, manajemen risiko mempunyai harga. Menghindari risiko berarti membatasi aktivitas perusahaan anda dan melewatkan peluang keuntungan. Mengurangi risiko dapat melibatkan sistem baru yang mahal atau proses dan kontrol yang melelahkan. Memindahkan risiko juga ada harganya, contohnya seperti pada premi asuransi.

Jadi dalam kasus risiko tingkat minor, langkah terbaik adalah menerimanya. Tidak masuk akal bila menginvestasikan dalam serangkaian software yang mahal hanya untuk mengecilkan sebuah risiko yang tidak akan memiliki dampak yang besar. Untuk risiko yang mendapatkan nilai dampak dan kecendrungan yang rendah, carilah solusi sederhana dan murah, dan jika anda tidak dapat menemukannya, maka mungkin akan lebih berharga untuk menerimanya dan melanjutkan bisnis seperti biasa.

Keuntungan dalam menerima risiko adalah cukup jelas: tidak ada biaya, dan membebaskan sumber daya untuk fokus pada risiko yang lebih serius. Kelemahannya adalah juga cukup jelas: anda tidak memiliki kendali. Jika dampak dan kecenrungannya minor, itu mungkin tidak masalah. Namun pastikan bahwa anda telah menilai semua hal tersebut dengan benar, sehingga anda tidak akan mendapat kejutan yang tidak menyenangkan.
3. Monitor

Melakukan pengukuran tidak cukup; anda juga perlu memeriksa apakah hal tersebut bekerja, dan memonitor bisnis anda secara reguler untuk mengidentifikasi dan menangani risiko baru.

Titik awalnya adalah perencanaan yang telah anda tetapkan. Anda sekarang telah memiliki sebuah daftar seluruh risiko dalam bisnis anda, penilaian terhadap kecendrungan dan dampaknya, sebuah evaluasi terhadap kendali terkini, dan rencana tindakan untuk menanganinya. Berikut adalah contoh bagaimana tampaknya ketika anda meletakkan semuanya bersama - sama (klik pada tombol Risk management plan and register pada bagian akhir halaman).

Bahayanya dengan dokumen seperti ini adalah anda menghabiskan banyak waktu untuk menyiapkan pada awalnya, namun tidak pernah kembali dan mengupdatenya di lain waktu. Sebuah perencanaan manajemen risiko yang baik haruslah sebuah dokumen yang hidup, yang secara konstan menjadi acuan dan diupdate untuk mencerminkan situasi terbaru, risiko baru, dan efektifitas tindakan anda.

Pertama - tama, setiap tindakan yang anda tentukan harus memiliki target tanggal penyelesaian, dan orang yang bertanggung jawab atas itu. Sebagai contoh, pada klien kita yang terlambat membayar, kita dapat menentukan bahwa salesperson kita yang bernama Tina, akan bertanggungjawab untuk negosiasi ulang tentang ketentuan pembayaran dengan XYZ Corp. untuk membuat insentif atas pembayaran tepat waktu, dan ini akan diselesaikan pada tanggal 1 Maret.

Ketika Tina selesai melakukan ini, anda dapat memindahkannya dari kolom "tindakan" ke kolom "kendali saat ini". Kemudian pada bulan berikutnya, anda dapat menilai efektifitas ketentuan pembayaran terbaru pada penurunan risiko. Jika itu masih tidak efektif, anda dapat melihat pilihan keuangan jangka panjang untuk menurunkan dampak pembayaran yang terlambat.

Jika tidak ada satu pun pilihan tersebut yang berhasil, maka anda dapat mencari alternatif lainnya. Jika anda mencoba semuanya dan klien masih terlambat membayar, maka anda dapat memutuskan untuk menerima risiko jika bisnis klien tersebut sangat penting bagi anda, atau anda dapat melakukan pilihan terakhir yaitu menghilangkan risiko dengan menghindari melakukan bisnis dengan klien tersebut.

Situasinya akan berkembang secara tetap seiring waktu, dimana risiko berubah dan respon anda terhadapnya memiliki efeknya sendiri. Beberapa kendali yang anda letakkan mungkin mengurangi kecendrungan klien untuk terlambat membayar, membuatnya menjadi kurang penting untuk ditangani. Atau anda mungkin mengambil sebanyak mungkin klien lainnya selain XYZ Corp. untuk pembagian sedikit pemasukan anda, sehingga dampak keterlambatan membayar menjadi lebih kecil. Semua ini perlu dipertimbangkan.

Tidak ada aturan yang keras dan cepat tentang seberapa sering anda mengupdate perencanaan manajemen risiko anda. Perusahaan besar memiliki satu departemen khusus untuk menangani manajemen risiko, dimana pada perusahaan kecil anda akan terbatas pada penggunaan sumber daya. Kuncinya adalah membuat komitmen untuk mengupdate perencanaan anda secara reguler, apakah setiap bulan, setiap tiga bulan, atau bahkan setiap tahun.

Salah satu pendekatan terbaik adalah membuat perubahan kecil untuk item tersendiri pada proses berjalan, saat perubahan terjadi, dan kemudian melaksanakan review secara komprehensif terhadap dokumen pada frekuensi yang lebih jarang, namun tetap reguler. Kajian komprehensif akan mencakup untuk kembali ke langkah awal yang telah kita bahas sebelumnya dalam seri ini, brainstorming tentang seluruh risiko dalam bisnis anda, menambahkan item baru dalam daftar, dan memberi peringkat berdasarkan tingkat kepentingan. Kemudian melakukan hal yang sama untuk risiko saat ini, mencatat setiap perubahan.
Hubungan Antara Pengendalian Resiko dengan MIS
·         Membantu manager dalam proses pengambilan keputusan
·         Dapat lebih memberikan informasi yang akurat tentang resiko yang akan dihadapi dalam sebuah organisasi/perusahaan
·         Mampu meminimalisir segala kemungkinan yang ada yang berkaitan dengan organisasi
·         Dengan adanya pengendalian resiko maka lebih meningkatkan kinerja manajemen setiap lini nya



KELOMPOK 3
1.      LIANA RAHMADANI
                  41816010037
2.      JOHANDI KRISTYANTO SAGALA
                      41816010120
3.      HERMANSYAH MUDA NASUTION
                       41816010041
4.      GALUH SUTOMPO SAPUTRA
                       41815010051
5.      MOCHAMMAD ADITYA
                    41816010095

Selasa, 30 Mei 2017

Penerapan Sistem Informasi Dalam Mendukung Transportasi Massal

Sistem Informasi Manajemen yang dimaksudkan adalah suatu sistem yang telah berbasiskan pada pengelolaan transportasi massal dan memperlancar arus lalu lintas. Selama ini jika kita bicara tentang tranportasi massal di kota seperti angkutan umum, kereta api dan lainnya, yang paling mudah diingat adalah pelayanannya yang tidak memuaskan ketika melakukan  perjalanan. Beberapa hambatan-hambatan yang sering dialami oleh pihak pengeloala transportasi masalah di kota disebabkan oleh system penggunaan alat transportasi yang tidak nyama dan kurang manusiawi dan belum dikelola dengan baik. 
Oleh karena system informasi manajemen untuk tranportasi massal perlu dilakukan agar dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, dapat menyajikan layanan yang maksimal sehingga dapat memberikan kemudahan masyarakat dalam melakukan aktifitas sehari-hari dan menunjang pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan untuk melakukan penerapan sistem menejem transportasi masal dibutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Banyak yang harus benar-benar dipersiapkan agar hasil yang akan diperoleh seperti apa yang diharapkan. Komponen utama untuk menunjang terlaksananya penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai kebutuhan :
·         Kereta Api super cepat (shinkansen)
·         MRT
·         Mono rail
·         Networking (Jaringan digunakan untuk mengatur lalu lintas)
·         SOP (Standar Operasional Prosedur)
·         Pengguna jalan sistem ERP (electronic road pricing/jalan berbayar elektronik).
·          
Penerapan SIM E-Ticketing Pada Transportasi massal
Keberhasilan dari Pembangunan tidak terlepas dari peran aktif dari semua sektor terutama sektor transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat yang harus dapat dijangkau, yang meliputi seluruh wilayah Indonesia, maka perlu dilakukan suatu penanganan khusus dalam meningkatkan kualitas pelayanan transportasi yang aman, selamat, mudah dijangkau, berdaya saing dan terintegrasi.
Pengelolaan pelayanan transportasi dalam skala nasional merupakan pekerjaan yang kompleks. Pekerjaan ini harus memperhitungkan berbagai sub mode transportasi baik umum maupun pribadi, berbagai event-event rutin maupun khusus yang dapat meningkatkan beban transportasi seperti angkutan lebaran, natal dan tahun baru, liburan, bencana alam, kondisi operasional di lapangan (kemacetan lalu lintas yang semakin parah di kota-kota besar dan metropolitan), perkembangan sarana-prasarana transportasi dan juga tindakan-tindakan pihak-pihak lain yang dapat mengganggu jalannya pelayanan jasa angkutan.
Dalam penyelenggaraan transportasi, sangat perlu kecepatan informasi agar setiap permasalahan dapat diatasi secara cepat dan semaksimal mungkin. Kondisi tersebut perlu dan harus didukung dengan sistem teknologi informasi untuk transportasi yang handal, yang mampu saling mendukung dan terpadu dengan sistem–sistem lainnya. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas di bidang transportasi, maka suatu sistem yang berbasis teknologi informasi yang terintegrasi ditingkat regional maupun nasional, merupakan suatu kebutuhan utama, mengingat tantangan tugas masa depan yang dituntut untuk mampu menyediakan pelayanan.
Transportasi dengan cepat, tepat, konsisten dan mudah selalu tersedia setiap saat (Timely Available) itulah yang kini menjadi tuntutan dari masyarakat. Guna mewujudkan sistem tersebut, pada saat ini hal tersebut sangat dimungkinkan dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi yang didukung pula oleh perkembangan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia dalam penguasaan teknologi informasi. Dalam perencanaan pembangunan transportasi, pemanfaatan data base dengan menggunakan teknologi informasi berbasis GIS (Geografic Information Sistem) sangat diperlukan.
Pada tingkat operasional guna mengatasi permasalahan lalu lintas di tingkat lokal maka penerapan Program Aplikasi Pengendalian Lalu Lintas seperti ATCS/ITCS (Area Traffic Control System/Integrated Traffic Control System), ITS (Intelegent Transport System), sedangkan ditingkat regional dan nasional pengembangan Transportation Management Centre (TMC) merupakan salah satu solusi terbaik dari sistem teknologi informasi yang dapat dikembangkan.
Pengertian E-Ticketing
E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket. E-ticketing (ET) adalah peluang untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.
Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini muncul sebagai alternative system distribusi informasi travel. Internet merupakan medium yang sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet sanggup membawa jaringan supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah market place terpusat.
Adapun pengertian lain dari E-Ticketing, atau penjualan tiket online, merupakan salah satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal. Merupakan fasilitas pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem jenis ini. Hal ini memungkinkan kelompok-kelompok masyarakat untuk meningkatkan kegiatan dan menjual tiket secara online melalui situs web.
Langkah-Langkah E-Ticketing
Dalam proses e-ticketing terdapat beberapa langkah yang dapat dilakuklan guna mempermudah kita dalam pemesanan tiket secara online. Dimana dengan e-ticketing kita tidak perlu repot mengantri dalam memesan tiket serta bisa memesannya kapanpun dan dimanapun. Langkah-langkah E-Ticketing sangat praktis, serta reservasi adalah yang paling utama sebab syarat mutlak dari pemesanan tiket online adalah reservasi dimana data kita disimpan sebagai tanda bukti.
Sabagai seorang mobile, sibuk dan akrab dengan e-lifestyle, ada beberapa pilihan yang tersedia bagi anda. Menelepon Call Center maskapai penerbangan yang dipilih. Langkah berikutnya adalah pembayaran. Dengan mengutamakan kemudahan, anda dapat melakukannya melalui ATM, serta credit card. Call Center yang menjamin keamanan saat memasukkan nomor credit card. Terjamin semua informasi anda akan disimpan dengan rapi dan aman. Jika tertinggal tanda terima perjalanan, anda dapat meminta duplikatnya di seluruh kantor penjualan tiket maskapai penerbangan (airport)

Contoh:

Penerapan E-Money dalam Transportasi
Keberhasilan dari pembangunan tidak terlepas dari peran aktif dari semua sektor terutama sector transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat yang harus dapat dijangkau, yang meliputi seluruh wilayah Indonesia , maka perlu dilakukan suatu penanganan khusus dalam.Meningkatkan kualitas pelayanan transportasi darat yang aman, selamat, mudah dijangkau, berdaya saing dan terintegrasi. Pengelolaan pelayanan transportasi darat dalam skala nasional merupakan pekerjaan yang kompleks.
Pekerjaan ini harus memperhitungan berbagai sub moda transportasi darat baik umum maupun pribadi, berbagai event-event rutin maupun khusus yang dapat meningkatkan beban transportasi darat seperti angkutan lebaran, natal dan tahun baru, liburan, bencana alam, kondisi operasional di lapangan (kemacetan lalu lintas yang semakin parah di kota-kota besar dan metropolitan), perkembangan sarana-prasarana transportasi dan juga tindakan-tindakan pihak-pihak lain yang dapat mengganggu jalannya pelayanan jasa angkutan darat. Dalam penyelenggaraan transportasi darat, sangat perlu kecepatan informasi agar setiap permasalahan dapat diatasi secara cepat dan semaksimal mungkin. Kondisi tersebut perlu dan harus didukung dengan sistem teknologi informasi untuk transportasi darat yang handal, yang mampu saling mendukung dan terpadu dengan sistem – sistem lainnya. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas di bidang transportasi darat, maka suatu sistem yang berbasis teknologi informasi yang terintegrasi ditingkta regionl maupun nasional, merupakan suatu kebutuhan utama, mengingat tantangan tugas masa depan yang dituntut untuk mampu menyediakan pelayanan.
Transportasi darat dengan cepat, tepat, konsisten dan mudah selalu tersedia setiap saat (Timely Available). Guna mewujudkan sistem tersebut, pada saat ini hal tersebut sangat dimungkinkan dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi yang didukung pula oleh perkembangan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia dalam penguasaan teknologi informasi.Dalam perencanaan pembangunan transportasi darat, pemanfaatan data base dengan menggunakan teknologi informasi berbasis GIS (Geografic Information Sistem) sangat diperlukan. Pada tingkat operasional guna mengatasi permasalahan lalu lintas di tingkat lokal maka penerapan Program Aplikasi Pengendalian Lalu Lintas seperti ATCS/ITCS (Area Traffic Control System/Integrated Traffic Control System), ITS ( Intelegent Transport System), sedangkan ditingkat regional dan nasional pengembangan Transportation Management Centre (TMC) merupakan salah satu solusi terbaik dari sistem teknologi informasi yang dapat dikembangkan. Selain daripada itu dalam rangka melayani kebutuhan informasi transportasi darat bagi masyarakat dan penerapan e-governance penggunaanwebsite, call centre, sms centre merupakan media informasi yang efektif dan effisien sedangkan untuk kelancaran dan kemudahan pelayanan transportasi darat pengunaan smart card dimasa datang akan menjadi suatu kebutuhan.

Ticketing Pesawat Terbang
E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket. Semua informasi mengenai electronic ticketing disimpan secara digital dalam sistem komputer milik maskapai penerbangan. Sebagai bukti pengeluaran E-Ticket, pelanggan akan diberikan Itinerary Receipt yang hanya berlaku sebagai alat untuk masuk ke dalam bandara di Indonesia yang masih mengharuskan penumpang untuk membawa tanda bukti perjalanan. E-ticketing (ET) adalah peluang untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.
E-ticket (electronic ticket) secara virtual menggantikan paper ticket di hampir seluruh bandara dan armada pesawat terbang di seluruh dunia. Survey IATA (International Air Transportation Association) menyebutkan pada tahun 2007, penetrasi penggunaan e-ticket di seluruh perusahaan penerbangan (airline) mencapai angka 90%. Di Amerika Serikat sendiri, angka penetrasi penggunaan e-ticket mencapai 97%. Di Indonesia mencapai angka 80%. Survey lain oleh IATA bahkan menyebutkan bahwa 88% traveler lebih memilih menggunakan e-ticket untuk perjalanan mereka karena kelebihan yang dimiliki e-ticket.
E-Ticket sebenarnya sama saja dengan tiket biasa (paper tiket), dimana dengan menggunakan tiket tersebut (E-Ticket) kita tetap bisa melakukan penerbangan sebagaimana halnya jika kita memegang paper tiket. Yang membedakan disini adalah fisik dari tiket tersebut, dimana jika dengan paper tiket, kita dapat melihat fisik tiket tersebut yaitu berupa kertas tiket. Lain halnya dengan E-Ticket, tiket ini tidak berupa kertas sebagaimana halnya paper tiket. Sebagaimana namanya yaitu E-Ticket (electronic ticket), tiket ini hanyalah berupa database yang berisikan data-data penumpang dan data-data penerbangan penumpang tersebut serta sebuah kode yang bisa disebut sebagai kunci dari data tersebut.
E-Ticket tersimpan didalam database computer yang menyediakan jasa penerbangan tersebut dengan sangat aman. Untuk melihat atau membukanya, diperlukanlah kunci yang sering kita sebut sebagai kode booking. Untuk dapat melakukan perjalanan, kita hanya memerlukan kode booking tersebut untuk ditunjukkan kepada counter check in airlines yang bersangkutan.
Memang, setiap kali kita membeli tiket di kantor penjualan tiket ataupun di travel agent, kita akan diberikan sebuah print out. Disini kita seringkali salah dalam mengartikan, kita menganggap, print out tersebut adalah E-Ticket. Print out yang kita terima tersebut bukanlah E-Ticket seperti yang kita maksudkan, print out tersebut hanyalah sebuah print dari itinerary perjalanan kita dimana biasanya dari hasil print tersebut terdapat didalamnya kode booking, rute penerbangan, tanggal penerbangan, jam penerbangan, nama penumpang yang akan terbang, harga tiket dan lain sebagainya. Sekali lagi, kertas print tersebut bukanlah E-Ticket yang dimaksud, tetapi E-Ticket yang sebenarnya itu adalah data kita yang telah tersimpan didalam database komputer/server dari airlines tersebut.

Hal-hal yang dibutuhkan untuk Implementasi E-ticketing Terhadap Konsumen, Komunikasi dan Perusahaan
1.    Ketersediaan Teknologi
Teknologi yang berkembang saat ini yang mendukung e-ticketing adalah jaringan internet, melalui media website. Dengan adanya internet dan melalui media web, maka masyarakat dapat mendapatkan tiket secara online dengan adanya jaringan internet dan melalui media web yang telah tersedia.
2.    Ketersediaan perangkat
Ketersediaan perangkat yang ada untuk mendukung jalannya e-ticket yaitu adanya media komputer dan jaringan internet yang bisa diakses dan dijangkau demi tercapainya dan berjalannya e-ticket.

Aplikasi untuk Implementasi E-ticketing
·         CITOS (city terminal online system)
Merupakan sebuah sistem reservasi tiket yang diberi nama CITOS (city terminal online system). Sistem berbasis web dengan teknologi tinggi, terjaring dan mudah diakses oleh siapa saja. Hingga melakukan reservasi tiket menjadi mudah, cepat, akurat dan langsung bisa print sendiri tiketnya.
CITOS e-system dapat berfungsi sebagai sekretaris Pribadi anda. Bagi anda yang memiliki kesibukan tinggi, CITOS e-system memberi kemudahan dan kepastian dengan memilih sendiri dan menjadwal penerbangan serta mendapat tiketnya secara langsung. 
CITOS e-system memberikan kemudahan istimewa dalam melakukan reservasi hanya tiga langkah mudah: pertama, lihat seat availibility, booking dan cetak e-tiket. Sangat tepat untuk mendukung travel businness dan korporat juga siapapun yang berminat di bisnis travel & tiketing CITOS. system memungkinkan travel agent melayani konsumen dengan mencetak sendiri e-tiket Hal yang selama ini sangat sulit dipenuhi karena sulitnya mendapat keagenan.

Kelebihandan Kelemahan Penggunaan E-ticket
Kelebihan
1.    Biaya penerbitan/percetakan tiket dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
2.    Pelanggan dapat dengan mudah membeli tiket melalui internet karena tidak memerlukan proses issued tiket sebagaimana halnya paper tiket.
3.    Tidak perlu susah payah membawa tiket.
4.    Tidak ada resiko kehilangan tiket.
5.    Bagi yang memerlukan print out bisa dilakukan print dan jika print ini hilang maka dapat dilakukan print lagi.
6.    Akses online pemesanan tiket yang memungkin calon penumpang untuk melakukan perubahan program penerbangannya, misalnya perubahan tanggal keberangkatan, bahkan pengembalian uang (refund) jika penumpang melakukan pembatalan pembelian tiket. Tapi tindakan ini bisa dilakukan jika layanan penerbangan yang digunakan memiliki prosedur memungkinkan.
7.    Proses check-in bisa dilakukan lebih cepat tanpa harus mengantri di depan konter check-in bandara karena proses check-in bisa dilakukan secara online.
8.    Pengguna e-ticket bisa membuat salinan (copy) e-ticket sebanyak yang diinginkan guna berjaga-jaga seandainya lembar e-ticket atas namanya hilang. Ini bisa dilakukan karena format digital e-ticket bisa diakses lagi. Hal yang sama tidak bisa dilakukan pada tiket konvensional.
9.    Harga tiket menjadi lebih murah dibanding dengan harga tiket konvensional, karena elektronik tiket mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan pengiriman tiket ke pembeli serta menghilangkan atau mengurangi keperluan stok  untuk tiket, amplop dan pos.  Harga tiket juga lebih murah dari tiket konvensional karena ada pengurangan  tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan pengiriman tiket.
10. Memungkinkan maskapai penerbangan untuk menerapkan codeshore. Codeshare adalah bisnis penerbangan, dimana pada rute penerbangan yang sama kursi dapat dibeli oleh maskapai penerbangan yang satu, tetapi sebenarnya dioperasikan oleh maskapai penerbangan lainnya yang menjual kursi tersebut, dibawah nomor atau kode penerbangan yang berbeda.
11. Aman, elektronik-tiket aman karena barcode validasi menghilangkan kemungkinan palsu dan duplikat tiket.
Kelemahan
1.    Ketergantungan pada komputer dan internet.
Karena e ticket mengandalkan komputer dan jaringan internet, maka ketersediaannya sangat tergantung pada komputer dan jaringan internet. Kerusakan komputer atau jaringan internet yang lambat mungkin akan menyebabkan penumpang tidak dapat mengakses e-ticket.
2.    Kehilangan kesempatan kerja.
Dengan e-ticket, perusahaan penerbangan dapat mengurangi cukup banyak karyawan frontline, hal ini bisa dipandang juga sebagai bagian dari pengurangan tenaga kerja.
Manfaat Penggunaan E-ticket
1.    Hemat biaya
Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket tiket ke pembeli. Menghilangkan atau mengurangi memerlukan tiket untuk stok, amplop dan pos.
2.    Hemat biaya tenaga kerja
Mengurangi biaya pembayaran tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket.
3.    Aman dan nyaman
E-Tiket selamat dan aman. Barcode validasi menghilangkan kemungkinan palsu dan duplikat
4.    Pengiriman instant
Tidak ada biaya pengiriman karena pelanggan dapat mencetak tiket elektronik mereka segera setelah mereka membelinya.
5.    Informasi tambahan
E-Tiket menyediakan ruang untuk tambahan informasi seperti peta jalan, arah, dan lain informasi pelanggan Anda mungkin perlu tahu.
6.    Periklanan
E-Tiket menyediakan kemampuan unik periklanan. Meningkatkan pendapatan perusahaan anda dengan menawarkan ruang iklan pada web anda.



KELOMPOK 3
1.      LIANA RAHMADANI
                  41816010037
2.      JOHANDI KRISTYANTO SAGALA
                      41816010120
3.      HERMANSYAH MUDA NASUTION
                       41816010041
4.      GALUH SUTOMPO SAPUTRA
                       41815010051
5.      MOCHAMMAD ADITYA
                    41816010095

Senin, 29 Mei 2017

Quiz Basis Data

Dosen: Ratna Mutu Manikam  S.Kom, M.T
Senin, 13.15-15.45
Sistem Informasi, Universitas Mercubuana, Meruya Selatan
Liana Rahmadani 41816010037


1. System penjualan dan pembelian pada koperasi









3. system pendaftaran danpenerimaan anggota UKM











Rabu, 17 Mei 2017

MICROSOFT ACCESS

UNIVERSITAS MERCUBUANA, MERUYA SELATAN, KEMBANGAN JAKARTA BARAT
Mata Kuliah: Basis Data
Dosen: Ratna Mutu Manikam, S.Kom, MT
Hari/Jam: Senin/13.15
Prodi: Sistem Informasi
Nama: Liana Rahmadani
NIM: 41816010037

Microsoft Access adalah suatu program aplikasi basis data komputer relasional yang digunakan untuk merancang, membuat dan mengolah berbagai jenis data dengan kapasitas yang besar. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access 2013 yang termasuk ke dalam Microsoft Office System 2013.
beberapa Fungsi Microsoft Access:
- Untuk membuat program aplikasi persediaan barang. 
- Untuk membuat program aplikasi gaji pegawai.
- Untuk membuat program aplikasi kehadiran.

Komponen Utama (Object)
     1.      Table
Table adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek. Table terdiri atas:
·         Field Name: Atribut dari sebuah table yang menempati bagian kolom.
·         Record: Isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.

     2.      Query (SQL / Structured Query Language).
     Query adalah bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database. Digunakan untuk                        menampilkan, mengubah, dan menganalisa sekumpulan data. Query dibedakan menjadi 2, yaitu:
    · DDL (Data Definition Language): Digunakan untuk membuat atau mendefinisikan obyek-obyek database seperti membuat tabel, relasi antar tabel dan sebagainya.
    · DML (Data Manipulation Language): Digunakan untuk manipulasi database, seperti: menambah, mengubah atau menghapus data serta mengambil informasi yang diperlukan dari database
.
     3.     Form
  Form digunakan untuk mengontrol proses masukan data (input), menampilkan data (output), memeriksa dan memperbaharui data.

     4.      Report.
     Report digunakan untuk menampilkan data yang sudah dirangkum dan mencetak data secara efektif.

      5.      Tipe Data.
     Field – field dalam sebuah tabel harus ditentukan tipe datanya. Ada beberapa tipe data dala Access, yaitu:
     ·  Text: digunakan untuk field alfanumeric (misal : nama, alamat, kode pos, telp), sekitar 255 karakter tiap fieldnya.
     ·   Memo: dapat menampung 64000 karakter untuk tiap field nya, tapi tidak bisa diurutkan/diindeks.
     ·  Number: digunakan untuk menyimpan data numeric yang akan digunakan untuk proses perhitungan matematis.
      ·   Date/Time. 
      ·    Currency.
      ·    Auto Number
      ·    Yes/No
      ·    OLE objek: digunakan untuk eksternal objek, seperti bitmap atau file suara.Hyperlink.
      ·  Lookup Wizard: Jika menggunakan tipe data ini untuk sebuah field, maka bisa memilih sebuah nilai dari tabel lain atau dari sebuah daftar nilai yang ditampilkan dalam combo box.


CARA MENGAKSES MS ACCESS
Langkah pertama yang harus dilakukan ketika membuka Microsoft Access adalah sebagai berikut:
1.      klik Start.
2.      Pilih program dan kemudian pilih Microsoft Office.
3.      Pilih Microsoft Access.
4.      Klik Blank Database (karena kita ingin membuat sebuah database baru)



     5.    Setelah itu keluar program Microsoft Access programnya Nampak seperti pada gambar dibawah        ini. Kemudian buat nama pada database baru, untuk membuat nama pada database baru tersebut          anda dapat mengetikkannya di kotak bawah, seperti pada gambar dibawah ini. Ketik dengan nama      yang di inginkan, setelah itu klik Create pada kotakan dibawahnya.

     6.      Setelah membuat database baru, tampilan awal dari sebuah Microsoft Access adalah sebagai                berikut.


     7.    untuk menutup program Microsoft access kalian dapat menyimpannya terlebih dahulu seperti             pada menyimpan data pada program Microsoft office lain. Caranya dengan Save kemudian buat         nama setelah itu klik save.

CARA MEMBUAT TABLE RELATIONAL DALAM MS ACCESS
     Terlebih dahulu kita harus dapat mengerti apa itu Relationships ? Relationships adalah relasi tabel yang menghubungkan  suatu table dengan field pada table lainnya. Pada Umumnya Relationships digunakan untuk menghubungkan table-table, dimana pada table yang satu tersimpan field primary key dan pada table yang lain terdapat field foreign key. Adapun foreign key adalah field kunci yang boleh lebih dari satu record didalam tabel. Langkah - langkah pembuatannya sebagai berikut:
1. Buka Aplikasi Microsoft Access Di Komputer/Laptop Anda
2. Buatlah tabel dengan nama Jurusan, Mahasiswa, Matakuliah Dan Nilai Khusus untuk tabel Nilai Tidak menggunakan Primary Key  seperti Pada Gambar Dibawah ini
3. Setelah Tabel diatas telah dibuat selanjutnya clik Database Tools kemudian pilih Relationship
4. Pada halaman Show Tabel blok semua tabel atau beberapa tabel yang akan direlasi/dihubungkan kemuidan clik Add setelah itu clik close (Apabila Halaman Show Tabel Tidak Muncul anda dapat menclik show tabel pada menu).

5. Langkah selanjutnya hubungkan antara tabel caranya clik Tahan field NIM Pada Tabel Mahasiswa kemudian drag ke tabel Nilai tepat pada field NIM
6. Pada Halaman Edit Relationships centang Enforce Referential Integrity kemudian clik create
7. Maka hasilnya akan seperti pada gambar dibawah ini :
8. Langkah Selanjutnya Drag field KODE_JUR pada Tabel Jurusan ke tabel Mahasiswa Tepat di field KODE_JUR, Drag Field KD_MATKUL pada Tabel Matakuliah tepat di Filed KD_MATKUL Pada Tabel Nilai (Caranya Seperti Langkah No 5 diatas) maka hasilnya seperti pada gambar dibawah ini. jika telah selesai close kemudian simpan
9. Kemudian Masukkan Record tiap-tiap tabel seperti pada gambar dibawah ini
10. Untuk melihat Hasilnya Clik Tanda (Plus) tepat disamping kiri sehingga menjadi tanda – (minus)