Sistem Informasi Manajemen yang dimaksudkan adalah suatu
sistem yang telah berbasiskan pada
pengelolaan transportasi massal dan memperlancar arus lalu lintas. Selama ini jika kita bicara tentang tranportasi massal di kota seperti
angkutan umum, kereta api dan lainnya, yang paling mudah diingat adalah
pelayanannya yang tidak memuaskan ketika melakukan perjalanan. Beberapa hambatan-hambatan yang sering dialami oleh pihak pengeloala transportasi masalah di
kota disebabkan oleh system penggunaan alat transportasi yang
tidak nyama dan kurang manusiawi dan belum
dikelola dengan baik.
Oleh karena system informasi manajemen untuk tranportasi
massal perlu dilakukan agar dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,
dapat menyajikan layanan yang maksimal sehingga
dapat memberikan kemudahan masyarakat dalam melakukan aktifitas sehari-hari dan menunjang pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan untuk melakukan penerapan sistem menejem transportasi
masal dibutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Banyak yang harus
benar-benar dipersiapkan agar hasil yang akan diperoleh seperti apa yang
diharapkan. Komponen utama untuk menunjang terlaksananya penerapan sistem
informasi yang benar dan sesuai kebutuhan :
·
Kereta Api super cepat (shinkansen)
·
MRT
·
Mono rail
·
Networking (Jaringan digunakan untuk mengatur
lalu lintas)
·
SOP (Standar Operasional Prosedur)
·
Pengguna jalan sistem ERP (electronic road pricing/jalan
berbayar elektronik).
·
Penerapan
SIM E-Ticketing Pada Transportasi massal
Keberhasilan
dari Pembangunan tidak terlepas dari peran aktif dari semua sektor terutama
sektor transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat yang harus
dapat dijangkau, yang meliputi seluruh wilayah Indonesia, maka perlu dilakukan
suatu penanganan khusus dalam meningkatkan kualitas pelayanan transportasi yang
aman, selamat, mudah dijangkau, berdaya saing dan
terintegrasi.
Pengelolaan
pelayanan transportasi dalam skala nasional merupakan pekerjaan yang kompleks.
Pekerjaan ini harus memperhitungkan berbagai sub mode transportasi baik umum
maupun pribadi, berbagai event-event rutin maupun khusus yang dapat
meningkatkan beban transportasi seperti angkutan lebaran, natal dan tahun baru,
liburan, bencana alam, kondisi operasional di lapangan (kemacetan lalu lintas
yang semakin parah di kota-kota besar dan metropolitan), perkembangan sarana-prasarana
transportasi dan juga tindakan-tindakan pihak-pihak lain yang dapat mengganggu jalannya
pelayanan jasa angkutan.
Dalam
penyelenggaraan transportasi, sangat perlu kecepatan informasi agar setiap
permasalahan dapat diatasi secara cepat dan semaksimal mungkin. Kondisi
tersebut perlu dan harus didukung dengan sistem teknologi informasi untuk
transportasi yang handal, yang mampu saling mendukung dan terpadu dengan
sistem–sistem lainnya. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas di bidang
transportasi, maka suatu sistem yang berbasis teknologi informasi yang
terintegrasi ditingkat regional maupun nasional, merupakan suatu kebutuhan
utama, mengingat tantangan tugas masa depan yang dituntut untuk mampu
menyediakan pelayanan.
Transportasi
dengan cepat, tepat, konsisten dan mudah selalu tersedia setiap saat (Timely
Available) itulah yang kini menjadi tuntutan dari masyarakat. Guna mewujudkan
sistem tersebut, pada saat ini hal tersebut sangat dimungkinkan dengan semakin
pesatnya perkembangan teknologi informasi yang didukung pula oleh perkembangan
kemampuan sumber daya manusia di Indonesia dalam penguasaan teknologi
informasi. Dalam perencanaan pembangunan transportasi, pemanfaatan data base
dengan menggunakan teknologi informasi berbasis GIS (Geografic Information
Sistem) sangat diperlukan.
Pada tingkat
operasional guna mengatasi permasalahan lalu lintas di tingkat lokal maka
penerapan Program Aplikasi Pengendalian Lalu Lintas seperti ATCS/ITCS (Area
Traffic Control System/Integrated Traffic Control System), ITS (Intelegent
Transport System), sedangkan ditingkat regional dan nasional pengembangan
Transportation Management Centre (TMC) merupakan salah satu solusi terbaik dari
sistem teknologi informasi yang dapat dikembangkan.
Pengertian
E-Ticketing
E-ticketing
atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan proses
penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen
berharga secara fisik ataupun paper ticket. E-ticketing (ET) adalah peluang
untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi
biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas
penumpang dan agen perjalanan dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal
perjalanan.
Sejalan
dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini muncul sebagai
alternative system distribusi informasi travel. Internet merupakan medium yang
sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet sanggup membawa
jaringan supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah market
place terpusat.
Adapun
pengertian lain dari E-Ticketing, atau penjualan tiket online, merupakan salah
satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal. Merupakan fasilitas
pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu kelompok masyarakat yang
tidak memiliki akses ke sistem jenis ini. Hal ini memungkinkan
kelompok-kelompok masyarakat untuk meningkatkan kegiatan dan menjual tiket
secara online melalui situs web.
Langkah-Langkah
E-Ticketing
Dalam proses e-ticketing terdapat
beberapa langkah yang dapat dilakuklan guna mempermudah kita dalam pemesanan
tiket secara online. Dimana dengan e-ticketing kita tidak perlu repot mengantri
dalam memesan tiket serta bisa memesannya kapanpun dan dimanapun.
Langkah-langkah E-Ticketing sangat praktis, serta reservasi adalah yang paling
utama sebab syarat mutlak dari pemesanan tiket online adalah reservasi dimana
data kita disimpan sebagai tanda bukti.
Sabagai
seorang mobile, sibuk dan akrab dengan e-lifestyle, ada beberapa pilihan yang
tersedia bagi anda. Menelepon Call Center maskapai penerbangan yang dipilih.
Langkah berikutnya adalah pembayaran. Dengan mengutamakan kemudahan, anda dapat
melakukannya melalui ATM, serta credit card. Call Center yang menjamin keamanan
saat memasukkan nomor credit card. Terjamin semua informasi anda akan disimpan dengan
rapi dan aman. Jika tertinggal tanda terima perjalanan, anda dapat meminta
duplikatnya di seluruh kantor penjualan tiket maskapai penerbangan (airport)
Contoh:
Penerapan E-Money dalam
Transportasi
Keberhasilan
dari pembangunan tidak terlepas dari peran aktif dari semua sektor terutama
sector transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat yang harus
dapat dijangkau, yang meliputi seluruh wilayah Indonesia , maka perlu dilakukan
suatu penanganan khusus dalam.Meningkatkan kualitas pelayanan transportasi
darat yang aman, selamat, mudah dijangkau, berdaya saing dan terintegrasi.
Pengelolaan pelayanan transportasi darat dalam skala nasional merupakan
pekerjaan yang kompleks.
Pekerjaan
ini harus memperhitungan berbagai sub moda transportasi darat baik umum maupun
pribadi, berbagai event-event rutin maupun khusus yang dapat meningkatkan beban
transportasi darat seperti angkutan lebaran, natal dan tahun baru, liburan,
bencana alam, kondisi operasional di lapangan (kemacetan lalu lintas yang
semakin parah di kota-kota besar dan metropolitan), perkembangan
sarana-prasarana transportasi dan juga tindakan-tindakan pihak-pihak lain yang
dapat mengganggu jalannya pelayanan jasa angkutan darat. Dalam penyelenggaraan
transportasi darat, sangat perlu kecepatan informasi agar setiap permasalahan
dapat diatasi secara cepat dan semaksimal mungkin. Kondisi tersebut perlu dan
harus didukung dengan sistem teknologi informasi untuk transportasi darat yang
handal, yang mampu saling mendukung dan terpadu dengan sistem – sistem lainnya.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas di bidang transportasi darat, maka
suatu sistem yang berbasis teknologi informasi yang terintegrasi ditingkta
regionl maupun nasional, merupakan suatu kebutuhan utama, mengingat tantangan
tugas masa depan yang dituntut untuk mampu menyediakan pelayanan.
Transportasi
darat dengan cepat, tepat, konsisten dan mudah selalu tersedia setiap saat
(Timely Available). Guna mewujudkan sistem tersebut, pada saat ini hal tersebut
sangat dimungkinkan dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi
yang didukung pula oleh perkembangan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia
dalam penguasaan teknologi informasi.Dalam perencanaan pembangunan transportasi
darat, pemanfaatan data base dengan menggunakan teknologi informasi berbasis
GIS (Geografic Information Sistem) sangat diperlukan. Pada tingkat operasional
guna mengatasi permasalahan lalu lintas di tingkat lokal maka penerapan Program
Aplikasi Pengendalian Lalu Lintas seperti ATCS/ITCS (Area Traffic Control
System/Integrated Traffic Control System), ITS ( Intelegent Transport System),
sedangkan ditingkat regional dan nasional pengembangan Transportation
Management Centre (TMC) merupakan salah satu solusi terbaik dari sistem
teknologi informasi yang dapat dikembangkan. Selain daripada itu dalam rangka
melayani kebutuhan informasi transportasi darat bagi masyarakat dan penerapan
e-governance penggunaanwebsite, call centre, sms centre merupakan media
informasi yang efektif dan effisien sedangkan untuk kelancaran dan kemudahan
pelayanan transportasi darat pengunaan smart card dimasa datang akan menjadi
suatu kebutuhan.
Ticketing Pesawat Terbang
E-ticketing
atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan proses
penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen
berharga secara fisik ataupun paper ticket. Semua informasi mengenai electronic
ticketing disimpan secara digital dalam sistem komputer milik maskapai
penerbangan. Sebagai bukti pengeluaran E-Ticket, pelanggan akan diberikan
Itinerary Receipt yang hanya berlaku sebagai alat untuk masuk ke dalam bandara
di Indonesia yang masih mengharuskan penumpang untuk membawa tanda bukti
perjalanan. E-ticketing (ET) adalah peluang untuk meminimalkan biaya dan
mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi biaya proses tiket,
menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen
perjalanan dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.
E-ticket
(electronic ticket) secara virtual menggantikan paper ticket di hampir seluruh
bandara dan armada pesawat terbang di seluruh dunia. Survey IATA (International
Air Transportation Association) menyebutkan pada tahun 2007, penetrasi
penggunaan e-ticket di seluruh perusahaan penerbangan (airline) mencapai angka
90%. Di Amerika Serikat sendiri, angka penetrasi penggunaan e-ticket mencapai
97%. Di Indonesia mencapai angka 80%. Survey lain oleh IATA bahkan menyebutkan
bahwa 88% traveler lebih memilih menggunakan e-ticket untuk perjalanan mereka
karena kelebihan yang dimiliki e-ticket.
E-Ticket
sebenarnya sama saja dengan tiket biasa (paper tiket), dimana dengan
menggunakan tiket tersebut (E-Ticket) kita tetap bisa melakukan penerbangan
sebagaimana halnya jika kita memegang paper tiket. Yang membedakan disini
adalah fisik dari tiket tersebut, dimana jika dengan paper tiket, kita dapat
melihat fisik tiket tersebut yaitu berupa kertas tiket. Lain halnya dengan
E-Ticket, tiket ini tidak berupa kertas sebagaimana halnya paper tiket.
Sebagaimana namanya yaitu E-Ticket (electronic ticket), tiket ini hanyalah
berupa database yang berisikan data-data penumpang dan data-data penerbangan
penumpang tersebut serta sebuah kode yang bisa disebut sebagai kunci dari data
tersebut.
E-Ticket
tersimpan didalam database computer yang menyediakan jasa penerbangan tersebut
dengan sangat aman. Untuk melihat atau membukanya, diperlukanlah kunci yang
sering kita sebut sebagai kode booking. Untuk dapat melakukan perjalanan, kita
hanya memerlukan kode booking tersebut untuk ditunjukkan kepada counter check
in airlines yang bersangkutan.
Memang,
setiap kali kita membeli tiket di kantor penjualan tiket ataupun di travel
agent, kita akan diberikan sebuah print out. Disini kita seringkali salah dalam
mengartikan, kita menganggap, print out tersebut adalah E-Ticket. Print out
yang kita terima tersebut bukanlah E-Ticket seperti yang kita maksudkan, print
out tersebut hanyalah sebuah print dari itinerary perjalanan kita dimana
biasanya dari hasil print tersebut terdapat didalamnya kode booking, rute
penerbangan, tanggal penerbangan, jam penerbangan, nama penumpang yang akan
terbang, harga tiket dan lain sebagainya. Sekali lagi, kertas print tersebut
bukanlah E-Ticket yang dimaksud, tetapi E-Ticket yang sebenarnya itu adalah
data kita yang telah tersimpan didalam database komputer/server dari airlines
tersebut.
Hal-hal yang dibutuhkan
untuk Implementasi E-ticketing Terhadap Konsumen, Komunikasi dan Perusahaan
1. Ketersediaan
Teknologi
Teknologi
yang berkembang saat ini yang mendukung e-ticketing adalah jaringan internet,
melalui media website. Dengan adanya internet dan melalui media web, maka
masyarakat dapat mendapatkan tiket secara online dengan adanya jaringan
internet dan melalui media web yang telah tersedia.
2. Ketersediaan
perangkat
Ketersediaan
perangkat yang ada untuk mendukung jalannya e-ticket yaitu adanya media
komputer dan jaringan internet yang bisa diakses dan dijangkau demi tercapainya
dan berjalannya e-ticket.
Aplikasi untuk Implementasi
E-ticketing
·
CITOS (city terminal online
system)
Merupakan
sebuah sistem reservasi tiket yang diberi nama CITOS (city terminal online
system). Sistem berbasis web dengan teknologi tinggi, terjaring dan mudah
diakses oleh siapa saja. Hingga melakukan reservasi tiket menjadi mudah, cepat,
akurat dan langsung bisa print sendiri tiketnya.
CITOS
e-system dapat berfungsi sebagai sekretaris Pribadi anda. Bagi anda yang
memiliki kesibukan tinggi, CITOS e-system memberi kemudahan dan kepastian
dengan memilih sendiri dan menjadwal penerbangan serta mendapat tiketnya secara
langsung.
CITOS
e-system memberikan kemudahan istimewa dalam melakukan reservasi hanya tiga
langkah mudah: pertama, lihat seat availibility, booking dan cetak e-tiket.
Sangat tepat untuk mendukung travel businness dan korporat juga siapapun yang
berminat di bisnis travel & tiketing CITOS. system memungkinkan travel
agent melayani konsumen dengan mencetak sendiri e-tiket Hal yang selama ini
sangat sulit dipenuhi karena sulitnya mendapat keagenan.
Kelebihandan Kelemahan
Penggunaan E-ticket
Kelebihan
1. Biaya
penerbitan/percetakan tiket dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
2. Pelanggan
dapat dengan mudah membeli tiket melalui internet karena tidak memerlukan
proses issued tiket sebagaimana halnya paper tiket.
3. Tidak
perlu susah payah membawa tiket.
4. Tidak
ada resiko kehilangan tiket.
5. Bagi
yang memerlukan print out bisa dilakukan print dan jika print ini hilang maka
dapat dilakukan print lagi.
6. Akses
online pemesanan tiket yang memungkin calon penumpang untuk melakukan perubahan
program penerbangannya, misalnya perubahan tanggal keberangkatan, bahkan
pengembalian uang (refund) jika penumpang melakukan pembatalan pembelian tiket.
Tapi tindakan ini bisa dilakukan jika layanan penerbangan yang digunakan
memiliki prosedur memungkinkan.
7. Proses
check-in bisa dilakukan lebih cepat tanpa harus mengantri di depan konter
check-in bandara karena proses check-in bisa dilakukan secara online.
8. Pengguna
e-ticket bisa membuat salinan (copy) e-ticket sebanyak yang diinginkan guna
berjaga-jaga seandainya lembar e-ticket atas namanya hilang. Ini bisa dilakukan
karena format digital e-ticket bisa diakses lagi. Hal yang sama tidak bisa
dilakukan pada tiket konvensional.
9. Harga
tiket menjadi lebih murah dibanding dengan harga tiket konvensional, karena
elektronik tiket mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan pengiriman
tiket ke pembeli serta menghilangkan atau mengurangi keperluan stok untuk tiket, amplop dan pos. Harga tiket juga lebih murah dari tiket
konvensional karena ada pengurangan
tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan pengiriman tiket.
10. Memungkinkan
maskapai penerbangan untuk menerapkan codeshore. Codeshare adalah bisnis
penerbangan, dimana pada rute penerbangan yang sama kursi dapat dibeli oleh
maskapai penerbangan yang satu, tetapi sebenarnya dioperasikan oleh maskapai
penerbangan lainnya yang menjual kursi tersebut, dibawah nomor atau kode
penerbangan yang berbeda.
11. Aman,
elektronik-tiket aman karena barcode validasi menghilangkan kemungkinan palsu
dan duplikat tiket.
Kelemahan
1.
Ketergantungan pada komputer
dan internet.
Karena
e ticket mengandalkan komputer dan jaringan internet, maka ketersediaannya
sangat tergantung pada komputer dan jaringan internet. Kerusakan komputer atau
jaringan internet yang lambat mungkin akan menyebabkan penumpang tidak dapat
mengakses e-ticket.
2. Kehilangan
kesempatan kerja.
Dengan
e-ticket, perusahaan penerbangan dapat mengurangi cukup banyak karyawan
frontline, hal ini bisa dipandang juga sebagai bagian dari pengurangan tenaga
kerja.
Manfaat Penggunaan E-ticket
1. Hemat
biaya
Mengurangi
biaya yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket tiket ke pembeli.
Menghilangkan atau mengurangi memerlukan tiket untuk stok, amplop dan pos.
2. Hemat
biaya tenaga kerja
Mengurangi
biaya pembayaran tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket.
3. Aman
dan nyaman
E-Tiket
selamat dan aman. Barcode validasi menghilangkan kemungkinan palsu dan duplikat
4. Pengiriman
instant
Tidak
ada biaya pengiriman karena pelanggan dapat mencetak tiket elektronik mereka
segera setelah mereka membelinya.
5. Informasi
tambahan
E-Tiket
menyediakan ruang untuk tambahan informasi seperti peta jalan, arah, dan lain
informasi pelanggan Anda mungkin perlu tahu.
6. Periklanan
E-Tiket
menyediakan kemampuan unik periklanan. Meningkatkan pendapatan perusahaan anda
dengan menawarkan ruang iklan pada web anda.
KELOMPOK 3
1. LIANA RAHMADANI
41816010037
2. JOHANDI KRISTYANTO SAGALA
41816010120
3. HERMANSYAH MUDA NASUTION
41816010041
4. GALUH SUTOMPO SAPUTRA
41815010051
5. MOCHAMMAD ADITYA
41816010095